A.
Pengertian
Etika dan etiket
nampaknya sama, namun sebenarnya terdapat perbedaan yang nyata. Etiket berasal
dari kata “etiquette” (bahasa Perancis) yang berarti label atau tanda pengenal
seperti pada etiket buku atau label pada barang. Kemudian pengertian ini
berkembang menjadi semacam persetujuan bersama untuk menilai sopan tidaknya
seseorang dalam (satu jenis) pergaulan.
Etika berasal dari
bahasa Yunani kuno yaitu “Ethikos” yang berati timbul dari kebiasaan,
adalah cabang utama dari filsafat yang mempelajari nilai atau kualitas yang
menjadi studi mengenai standar dan penilaian moral. Etika mencakup analisis dan
penerapan konsep seperti benar, salah, baik, buruk dan tanggung jawab.
B.
Macam-macam
Pada dasarnya, etika dapat dibagi menjadi etika umum
dan etika khusus:
1.
Etika Umum
Etika
umum ialah etika yang membahas tentang kondisi-kondisi dasar bagaimana manusia
itu bertindak secara etis. Etika inilah yang dijadikan dasar dan pegangan
manusia untuk bertindak dan digunakan sebagai tolok ukur penilaian baik
buruknya suatu tindakan.
2.
Etika Khusus
Etika
khusus ialah penerapan moral dasar dalam bidang kehidupan yang khusus misalnya
olah raga, bisnis, atau profesi tertentu. Dari sinilah nanti akan lahir etika
bisnis dan etika profesi (wartawan, dokter, hakim, pustakawan, dan lainnya).
Kemudian etika khusus ini dibagi lagi menjadi etika individual dan etika
sosial.
a.
Etika Individual
Etika
individual ini adalah etika yang berkaitan dengan kewajiban dan sikap manusia
terhadap dirinya sendiri, misalnya:
1).
Memelihara kesehatan dan kesucian lahiriah dan batiniah;
2).
Memelihara kerapian diri, kamar, tempat tingggal, dan lainnya;
3).
Berlaku tenang;
4).
Meningkatkan ilmu pengetahuan;
5).
Membina kedisiplinan , dan lainnya.
Disamping
itu dalam hubungannya denga Allah SWT, manusia memiliki beberapa kewajiban
antara lain:
1).
Beriman;
2).
Taat;
3).
Ikhlas;
4).
Tawadhu’ dan khusuk;
5). Berdo’a dan berpengharapan
atau optimis;
6).
Baik sangka;
7).
Tawakal;
8).
Bersyukur;
9).
Qana’ah;
10).
Malu/alhaya’u;
11).
Bertobat, istighfar
b.
Etika Sosial
Etika
sosial adalah etika yang membahas tentang kewajiban, sikap, dan pola perilaku
manusia sebagai anggota masyarakat pada umumnya. Dalam hal ini menyangkut
hubungan manusia dengan manusia, baik secara individu maupun dalam kelembagaan
(organisasi, profesi, keluarga, negara, dan lainnya).
Berikut ini merupakan dua sifat etika, yaitu :
- Non-empirisFilsafat digolongkan sebagai ilmu non empiris. Ilmu empiris adalah ilmu yang didasarkan pada fakta atau yang kongkret. Namun filsafat tidaklah demikian, filsafat berusaha melampaui yang kongkret dengan seolah-olah menanyakan apa di balik gejala-gejala kongkret. Demikian pula dengan etika. Etika tidak hanya berhenti pada apa yang kongkret yang secara faktual dilakukan, tetapi bertanya tentang apa yang seharusnya dilakukan atau tidak boleh dilakukan.
- Praktis Cabang-cabang filsafat berbicara mengenai sesuatu “yang ada”. Misalnya filsafat hukum mempelajari apa itu hukum. Akan tetapi etika tidak terbatas pada itu, melainkan bertanya tentang “apa yang harus dilakukan”. Dengan demikian etika sebagai cabang filsafat bersifat praktis karena langsung berhubungan dengan apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan manusia. Tetapi ingat bahwa etika bukan praktis dalam arti menyajikan resep-resep siap pakai. Etika tidak bersifat teknis melainkan reflektif. Maksudnya etika hanya menganalisis tema-tema pokok seperti hati nurani, kebebasan, hak dan kewajiban, dan sebagainya, sambil melihat teori-teori etika masa lalu untuk menyelidiki kekuatan dan kelemahannya. Diharapakan kita mampu menyusun sendiri argumentasi yang tahan uji.
Etika Sudut Pandang
Mahasiswa
Etika.
Kata ini memang sudah tidak asing lagi terdengar di telinga kita. Dari beberapa
sumber yang saya baca, etika memiliki pengertian secara umum yaitu prinsip
moral dasar yang menjadi pegangan bagi manusia dalam bertindak serta tolok ukur
dalam menilai baik atau tidaknya suatu tindakan, sedangkan pengertian secara
khusus yaitu prinsip-prinsip moral dasar dalam bidang kehidupan yang khusus. Mengambil
keputusan dan bertindak dalam bidang kehidupan dan kegiatan khusus yang di
lakukan, yang didasari oleh cara, teori dan prinsip-prinsip moral dasar.
Seseorang memiliki etika akan terlihat dari cara
bicara, berpakaian, perilaku. Semakin tinggi pendidikan akan menuntut seseorang
untuk lebih beretika. Faktor yang dominan untuk timbulnya etika yang baik
adalah keluarga, lingkungan, dan pendidikan. Apabila etika yang baik sudah
dibentuk dari sedini mungkin akan menimbulkan efek positif, yaitu akan saling
menghargai satu sama lain, akan timbul rasa tidak ingin menyakiti, percaya
diri, dan mudah untuk beradaptasi dilingkungan mana saja, karena banyak orang
yang menyukai sikap dan perilaku kita sehingga orang mudah untuk menerima kita.