Sabtu, 12 Januari 2013

TUGAS TRANSLATE



Suku bunga pada kedua derivatif; namun menyatakan bahwa pada saat itu selesai melakukannya, pendanaan biayanya adalah 195,5 juta dolar lebih tinggi dari pada yang seharusnya (p.110).
P&G menegaskan, bahwa pegawai BT telah mencoba menipu dari hari ketika kontrak derivatif telah dimulai. Sebagai bukti, P&G  menunjuk ke sebuah rekaman percakapan antara pegawai-pegawai  bank tentang kontrak November dimana salah satunya menanyakan: “apa yang mereka lakukan?” pegawai yang lain menjawab: “tidak, mereka mengerti apa yang mereka lakukan tetapi mereka tidak mengerti pengaruhnya.” Pegawai pertama kemudian berkata: “tetapi yang saya maksud... seberapa banyak yang kamu katakan kepada mereka. Apa kewajiban anda kepada mereka?” pegawai kedua menanggapi: “ saya mengatakan kepada mereka jika terjadi kesalahan, apa artinya dalam  rumus pembayaran...” P&G  menggugat BT pada Oktober 1994, menyatakan bahwa bank “sengaja menyesatkan dan menipu, menjaga perusahaan pada sisi gelap mengenai aspek-aspek kunci dari derivatif yang telah dijual oleh bank (p.106)
BT membalas, bahwa P&G adalah pemain aktif dan berpengalaman dalam pasar keuangan dan mengetahui bagaimana derivatifnya akan berjalan. Dalam pengadilan banding, BT menjelaskan P&G sebagai “pintar, berpengalaman, dan berpengetahuan luas mengenai kegunaan dari suku bunga kontrak derivatif dan resiko yang disajikan oleh kontrak itu (p.109).” ditambahkan: meskipun P&G ingin pengadilan untuk percaya bahwa sangat naif dan pemain yang wajar dalam transaksi derivatif, faktanya adalah bahwa sebagai bagian dari kegoatan usaha dan dengan hak dari manajemen atas, Departemen Keuangan P&G berhasil besar dan  portfolio yang tidak wajar dari transaksi derivatif (p.109).” BT menegaskan bahwa P&G mengetahui bagaiman derivatif akan berjalan dan telah disertakan rekaman percakapan dalam pengadilan banding dimana pegawai BT menunjukan pegawai keuangan P&G bagaimana menghitung sukunya dalam derivatif November. BT juga mengeluarkan bukti dalam pengadilan banding bahwa petinggi P&G menyalahkan pegawai mereka sendiri untuk investasi. “daripada menempatkan rumahnya sendiri sebagai jaminan, dan menerima kerugian, P&G memilih bukan untuk membawa gugatan ini (p.111).”
Pada 1 September, 1995, P&G  mengajukan mosi di pengadilan negeri Amerika Serikat, yang telah disetujui, untuk menambahkan RICO (Racketeer-Influenced and Corrupt Organization) biaya untuk tuduhan melawan BT. Perusahaan menemukan kesalahan dari biaya RICO bertanggung jawab untuk tiga kali kerusakan dan biaya hukum penggugat. Bankir menyebut kontra pengajuan  sebagai “pemerasan”, P&G mengatakan bahwa berharap untuk menjelekkan BT dengan banyaknya biaya yang harus dikeluarkan.
Gugatan ini diselesaikan diluar pengadilan pada Mei 1996.
Pertanyaan
Apa yang anda pikirkan mengenai dasar penyelesaian seharusnya?
1.      Apakah BT memiliki kewajiban untuk mengungkapkan semua informasi mengenai transaksi itu ke P&G, termasuk harga, tanda nilai pasar, dan risiko, atau haruskah P&G sebuah perusahaan multimiliar dolar, telah memastikan bahwa hal ini diketahui dan mengerti mengenai angka-angka dan risiko sebelum terlibat dalam transaksi?
2.      Apakah BT memiliki kewajiban secara etis untuk memastikan kesesuaian produk-produk untuk P&G, atau melakukan tanggung jawabnya, akhirnya, dengan menyediakan kliennya tuntutan akan produk itu?
3.      Apakah peribahasa dari kehati-hatian pembeli lebih tepat dengan dibandingkan kehati-hatian penjual?
4.      Apakah ada permasalahan etis lainnya yang diangkat oleh kasus?
Kasus Etika
Lampiran I
Perusahaan yang berspekulasi mengatakan kehilangan uang atas derivatif karena bankir percaya adanya dugaan penipuan praketek penjualan.
Sumber: Bussiness week, Oktober 16, 1995
Referensi:
1. Shirreff, Y.D.”Can anybody Fix Bankers Trust?” Euromoney (April1995):34-40.
2. “Bankers Trust Blurred Vision.” Economist (April 8, 1995):67-68.
3. Edwards, G.A, & Eller, G.E. “Overview of Derivatives Disclosures by Major US Banks.”Federal Reserve Bulletin (September 1995) 817-31.
4. Holland, Kelly and Linda Himelstein and Zachary  Schiller. “The Bankers Trust Tape.” Bussiness Week (October 16, 1995): 106-111
5. Loomis, C.J. “Bankers Trust Times More Dirt About Derivaties.” Fortune Magazine, November 27, 995, 34.
*disiapkan leh L.J. Brooks, dengan asisten dari paper murid oleh Linda Rutledge, Deryk Angstenderger, Roman Masley, Khalid Rashid, dan Chaou Xu.

Bank Baring: Trader penipu
Waktu itu pada jum’at pagi – 7.15 di bulan Febrari tanggal 24 tahun 1995 tepatnya – ada panggilan telepon untuk Peter Baring dari Peter Noris. Keluarga Baring telah ada diperbankan sejak 1763. Mereka menikmati perlindungan Ratu Inggris dan telah membiayai perang napoleon dan jalur kereta antar benua di Kanada. Barings, salah satu bank penjual tertua di London, akan segera dimiliki oleh kepentingan asing karena berita dari Norris.
Pagi-pagi hari sebelumnya, Norris, kepala Perbankan Investasi, telah dipanggil ke Singapura oleh James Bax, direktur manajer bagian dari Baring Sekurities. Trader terbaiknya, Nick Leeson, tidak terlihat sejak Rabu sore waktu Singapura dan tersiar kabar bahwa ia telah meninggalkan posisi utama dari perlindungan nilai sekuritas yang tak mungkin bisa ditutupi oleh Baring. Jika tidak, baring akan bankrut atau dimiliki oleh pihak lain  yang mampu melunasi utang-utangnya ketika komitmen tentang hal ini terkuak.
Pada awalnya Pegawai Baring tidak yakin apa yang telah terjadi, atau luasnya potensial kerugian dan tanggung jawab. Ketika mereka mengetahui sifat kewajiban mereka, mereka menyadari bahwa kontrak sekuritas  masih terbuka, sehingga batas atas dari kerugian mereka tidak akan diketahui hingga tanggal penutupan dari kontrak. Jika pasar melibatkan bank lebih jauh lagi  saat ini, kerugian Baring akan bertambah. Ini adalah kejutan yang lengkar karena Leeson seharusnya berurusan sepenuhnya hanya dengan posisi perlindungan nilai sekuritas saja, menghasilkan uangnya  dengan cara merubah harga dalam jangka pendek  sebenarnya hampir tidak ada kesempatan kehilangan signifikan sejumlah uang. Apa yang telah terjadi?
Norris mendasarkan konfirmasi atas apa yang dikatakan oleh Bax kepadanya. Pada dasarnya, Leeson telah membangun dua posisi besar sekuritas. Dia telah mengatur kontrak untuk kedepannya dengan melakukan Baring untuk membeli 7 juta US dollar  senilai ekuitas jepang dan 20 Juta US Dollar atau lebih suku bunga dimasa depan di masa mendatang. Untungnya, karena Gempa Kobe di jepang, Pasar Saham dijepang jatuh, sehingga kontrak ekuitas lebih murah daripada  yang telah dia bayar,  dan kerugian diproyeksikan bertambah tetapi belum pada sampai titik yang maksimal. Pada faktanya, hal ini telah diperkirakan bahwa setiap 1 persen  pemrosotan di pasar saham  meningkatkan kerugian sebesar 70 Juta US Dollar.
Ketika Peter Baring, Ketua dari Bank, memberikan nasihat kepada Bank Inggris pada Jumat Sore bahwa bank miliknya telah mengalami masalah potensial, dia memperkirakan kerugian gabungan pada 433 Juta Euro (650 Juta US Dollar), angka yang hampir mendekati kerugian pemegang saham ekuitas sebesar 541 Juta Euro. Gubernur Bank Inggris, Eddie George, telah dipanggil dari liburan ski-nya di Perancis, dan deputiny, Rupert Pennant-Rea, memanggil bankir Inggris lainnya untuk bertemu di Bank Inggris untuk penjaminan dana untuk membantu menyelesaikan masalah Barings. Calon pembeli akan diteliti seluruhnya hari Sabtu, tapi diperkirakan kerugian naik mencapai 650 Juta Euro dengan tanpa penutupan yang terlihat. Di hari Minggu, beberapa pilihan dikejar, termasuk menghubungi orang terkaya di dunia, Sultan Brunei. Bankir Inggris bertemu lagi di bank jam 10 pagi sampai jam 2 siang. Mereke setuju untuk memberikan 600 Juta Euro. Pertanyaan dari apa timbal balik mereka dalam hal pemberian uang tersebut akan menjadi perdebatan, tetapi kabar dari seseorang yang memberikan penutupan atas untuk kerugian yang masih tersisa. Tawaran datang dari Sultan untuk melakukannya, dimana termasuk mengambil alih Barings. Sayangnya, penawaran ini telah ditarik sebelum persetujuan terwujud, dan Eddie George harus menandatangani Administrasi yang menempatkan Barings dibawah Administrasi dari Bank Inggris. Pada jam 10.10 malam, Bank Inggris mengumumkan bahwa Barings adalah bank gagal. Tahun ratus ribu tiga puluh tiga tahun pelayanan keluarga Barings telah berakhir.
Salah satu calon pembeli, ING, perusahaan asuransi terbesar kedua di Belanda, masih tertarik dan telah mengirimkan regu sekitar 30 orang untuk menyelesaikan pemeriksaan due dilligence. ING khususnya tertarik dalam menilai tingkat dari resiko kerugian lainnya  dan keterlibatan dari personil di kantor London dan Singapura dalam masalah Leeson. Dan Jacob, Ketua ING, setuju untuk membeli Barings dengan harga 1 Euro dua jam sebelum pasar saham di Jepang dibuka pada hari Selasa, 28 Februari.  Sebagai bagian dari persetujuan, dia setuju untuk tetap menggunakan nama Barings pada Bank. Sebagai tambahan, dia kemudian setuju untuk memayar semua  dari 105 Juta Euro bonus yang manajemen Barings telah setujui untuk memberikan kepada staffnya dua hari sebelumnya lewat panggilan telepon.
Bagaimana bisa bencana ini terjadi? Potongan-potongan dari puzzle bermunculan perlahan sampai laporan dari dewan pengawasan perbankan Bank Inggris. Pada hari Selasa, tanggal 28, Nick Leeson masih tidak bisa ditemukan, dan dia tidak akan bisa tertahan sampai dia dan istrinya tiba di Frankfurt pada hari Kamis, tanggal 2 Maret, setelah menghabiskan waktu di Kuala Lumpur dan Kota Kinabalu, Malaysia. Dia pada akhirnya membuat persetujuan untuk menemani investigator tapi masih akan dikirim kembali ke Singapura untuk diadili.
Nick Leeson telah pergi ke singapura sebagai kepa dari unit trader futures, dan dia telah makmur. Dan dia telah membuat uang dengan membeli  dan menjual kontrak masa depan untuk keranjang saham jepang yang dikenal dengan nama Nikkei 225 Future. Kontrak future Nikkei 225 ini telah diperdagangkan dikeduanya yaitu Bursa Efek Osaka dan SIMEX, saham future finansial Singapura. Sejak harga dari masing-masing bursa telah sedikit berubah, trader yang bermata tajam bisa membeli satu dan menjualnya ke bursa saham lainnya, untuk membuat penyebaran uang. Secara keseluruhan hal ini sangat aman, sejak setiap pembelian pasti ada penjualan langsung – jika tidak, Barings akan terkena resiko yang sangat besar, karena transaksi sangat tinggi dipengaruhi. Pada tahun 1992 unitnya berhasil membuat 1,8 Juta Euro, di 1993 8,83 Juta Euro, dan di tujuh bulan pertama tahun 1994 unit ini berhasil membuat 19,6 Juta Euro, atau lebih dari sepertiga total keuntungan dari seluruh grup. Nick adalah Bintang.
Barings tidak mengirim keluar auditor internalnya untuk melhat semuanya baik. Meskipun laporan dua puluh empat halaman mengutuk kurangnya kontrol  dan terutama memiliki satu orang yang bertanggung jawab dari keduanya yaitu kantor bagian depan (investasi) dan dari belakang (pencatatan) , hal ini tidak akan mengambil tindakan dari ketakutan bahwa Leeson akan diperburuk  dan meninggalkan pekerjaan dan bekerja bagi broker lain. Keuntungan Leeson, lagi pula, disediakan bonus untuk setiap orang. Meskipun perilaku Leeson  mulai agak aneh, tidak ada tindakan yang diambil. Sebagai contoh, lima bulan sebelumnya, dia didenda 200 Dollar singapura karena menjatuhkan celananya di Pub dan berani menyuruh sekelompok wanita untuk menggunakan telepon genggamnya untuk menghubungi polisi.
Tampak bahwa egonya dan tekanan utnuk membuat lebih banyak lagi keuntungan mendorong dia ke arah investasi yang lebih beresiko dan dia mulai membuat transaksi perlindungan nilai dimana tidak ada penjualan langsung atau pembelian untuk mengimbangi transaksi awal. Sebagai hasil. Transaksinya mendapatkan dana untuk memenuhi panggilan marjin. Karena ia tidak melaporkan kepada Tn. Bax tapi langsung kepada kepala kantor di London, dia menghubungi kepala kantor, dan 454 Juta Euro telah dikirim Januari akhir dan awal Februari.
Bagaimanapun dia telah meyakinkan mereka bahwa operasinya aman-tapi bagaimana? Kelihatannya kemampuannya untuk mengontrol kantor belakang memberikannya kesempatan untuk melakukan hal tersebut. Belakangan ini, ketika ia memulai perdagangan berat, kantor belakang dibanjiri dengan transaksi termasuk banyak kesalahan buatan perdagangan lubang di bursa efek. Menurut dugaan orang dia telah dinasihati oleh Gordon Bowser, bekas ketua perdagangan derivatif, untuk mempersiapkan akun fiktif, Errors account No.8888, untuk melalui penempatan masalah perdagangan dan tidak mengirimkan laporan ke London dengan begitu auditor tidak akan tertarik untuk memeriksa lebih lanjut. Malahan, Leeson menggunakan akunnya sebagai tempan persembunyian dari kerugiannya, yang berjumlah total 2 Juta Euro pada 1992, 23 Juta Euro pada 1993. 208 Juta Euro pada akhir tahun 1994 dan 827 Juta Euro pada 27 Februari setelah Barings ke Kurator. Ketika laporan computer tentang akun palsu tercetak dari printer , Leeson menghancurkan mereka.
Secara kebetulan, Anthony Hawes, Bendahara Barings, mangunjungi Singapura. Saat makan siang mewah pada rabu tanggal 22, dia mengatakan kepada Leeson bahwa dia akan mendapatkan bonus paling tidak 2 Juta Dollar Singapura pada hari Jumat tanggal 24, dengan tambahan dia berkata kepada Leeson bahwa bank memiliki kebijakan control baru, bahwa ia ingin meninjau pengerjaan ruang belakang dan mengecek pengerjaan akuntansi. Memohon pergi karena istrinya sedang mengalami keguguran dan membutuhkannya, Leeson bergegas  dari pertemuannya dengan Hawes pad hari Kamis dan pergi ke Kuala Lumpur. Ia jelas menyadari bahwa tipuannya sangat mudah diketahui dan dia akan tertangkap.
Kemudian, setelah ia tertangkap, istri Leeson mengungkapkan bahwa tekanan mengenai keuntungan menjadi lebih banyak lagi dan dia (Leeson-red) mengambil lebih banyak resiko lagi. Pada akhirnya, dia hanya berusaha untuk mengembalikan semua kerugian yang ada, sebelum ia tertangkap, Leeson dilaporkan menelepon teman dari Hotel Malaysia dan berkata, “orang senior saya tahu persis resiko yang sudah saya ambill. Banyak orang mengetahuinya.. tapi ini berjalan tidak semestinya dan sekarang mereka berusaha bersatu untuk menyalahkan semua kesalahan kepada saya” akankah kita benar-benar mengetahuinya dengan yakin?

Pertanytaan
  1. Bagaimana anda akan melakukan persetujuan dengan bintang Trader yang akan sangat sensitive terhadap control tambahan yang secara tersirat bahwa “dia” tidak percayta atau akan percaya atau akan menghabiskan waktu lebih banyak pada pekerjaan tulis-menulis dan penjelasan?
  2. Apakah etika dan control akunting? Akankah anda menyarankan  ING untuk membentuk suatu lembaga di Barings?
  3. Siapa yang paling salah dalam hal ini? Manajemen tingkat atas atau Nick Leeson?
Philip Service Corp . . . . Into the Dumper
Pada puncaknya akhir 1997, Philip Service Corporation adalah pengelolaan limbah /gabungan logam daur ulang terbesar di Dunia, dan para pendirinya, Philip dan Allen Fracassi, berada diatas susunannya. Penjualan gabungan tiap tahun seharusnya ditingkat 1.8 Juta Dollar Amerika dan keuntungan bersihnya mencapai angka positif yang cukup besar. Untungnya, sebagian besar dari akuisisi perusahaan pesaing yang lebih kecil pada harga diatas            
Nilai buku mereka, dikatakan di lingkungan usaha mereka sebesar 1,150 Juta Dollar Amerika. Pada 17 November 1997, utamanya 20 Juta-berbagai masalah keuangan mencapai 16.50 Dollar Amerika per lembar saham pada perdagangan di Bursa Efek New York. Semua tampak baik di dunia Philip.
Kemudian pada tahun 1998, terdapat ancaman, pertama, datang sebuah surat dari orang yang tidak dikenal, mengutip mengenai laporan kerugian. Kemudian, kepala divisi logam perusahaan, Robert Waxman, mengundurkan diri. Sejumlah besar tembaga telah hilang. Banyak akuisisi yang dilakukan oleh perusahaan, yang memicu meningkatnya penjualan dan jumlah keuntungan. Sebanyak 1.15 Juta Dollar Amerika didapat dari pembelian perusahaan pada nilai diatas nilai buku yang seharusnya dihapuskan. Direvisinya Philips pada tahun 1995, 1996, dan 1997 melaporkan hasil keuangan sebanyak lima kali, termasuk beberapa setelah Auditor perusahaan telah disertifikasi. Kas sangat minim, pemberi pinjaman khawatir, dan pengaturan serta manajemen tingkat atas telah diganti, dengan beberapa penyimpangan untuk membuat ruang baru bagi orang luar yang lebih kredibel. Biaya dan gugatan balik datang silih berganti dan manajer serta direktur yang digantikan saling menyalahkan satu sama lain. Pada akhirnya, Carl Icahn, tipe investor yang mencari keuntungan dengan berbagai cara menjalankan perusahaan dan karena tahun 1998 semakin dekat, ia membuat proposal kepada kreditor untuk secara sukarela menjadikannya sebagai pailit dan perlindungan reorganisasi. Pemberi pinjaman telah menerima nilai sebesar 18 cents dalam dollar, dan saham perusahaan yang telah diperdagangkan sama tingginya dengan 17.90 Dollar Amerika pada 31 Oktober 1997, selesai pada 3/16 Dollar Amerika pada 24 November 1998. Lebih dari dua puluh gugatan class action telah diajukan, pengisian posisi Direktur dan Manajemen telah diwakili oleh status keuangan perusahaan ketika berbagai maslah timbul pada November 1997, dan ketika saham berada pada nilai yang tinggi digunakan untuk akuisisi. Peserta class action ketakutan perombakan organisasi akan membatalkan klaim mereka.
Banyak pertanyaan. Apakah Direktur dan Manajemen Puncak keliru akan kesalahannya, seperti yang dituduhkan? Jika iya, kenapa mereka melakukan hal ini? Bagaimana ini bisa terjadi? Kenapa auditor perusahaan tidak menemukan permasalahannya? Apakah mereka lalai? Apa yang bisa direktur perusahaan, pegawai, akuntan, dan auditor atas perlakuan yang berbeda-beda? Apa yang bisa dilakukan profesi akuntansi untuk merubah situasi ini? Memperinci pilihan tentang bagaimana kekayaan Philip berubah sepanjang 1998.

A selected Chronology of Philip Services Corporation’s 1998 Slide into the Dumper [closing stock prices are shown in square brackets.]
5 Januari: Robert Waxman, kepala divisi logam, mengundurkan diri. Awal, pada 4 Desember, surat tanpa nama mengklaim bahwa Waxman telah mengalihkan dan menjual tembaga dan akan dipecat. Perusahaan mencap hal ini dengan “surat dendam” dan menolak Waxman untuk dipecat.
3 Februari: sebesar 200 Juta Dollar Amerika setelah pajak diumumkan untuk menutupi sejumlah besar tembaganya hilang secara misterius dari Gudang
3 Februari: pengumuman pada kepemilikkan antara 60 dan 85 Juta Dollar Amerika untuk mengurus akuisisi antara tahun 1993 dan 1996
20 Februari: gugatan ketujuh yang diajukan menyatakan penyajian yang kelirudari “kondisi keuangan yang asli” sebelum penerbitan saham sebesar 379.5 Juta Dollar Amerika pada November 1997.
5 Maret: pres perusahaan merilis perincian “biaya khusus dan berulang sebesar total 310.5Juta Dollar Amerika, termasuk 92.2 Juta Dollar Amerika sebelum pajak kerugian dalam perdagangan tembaga yang dibangun pada tahun 1995 (27.2 Juta Dollar Amerika) dan 1996 (65 Juta Dollar Amerika) disebabkan atas perdagangan palsu ( diluar kebiasaan praktek bisnis perusahaan) oleh orang yang “tidak lagi bekerja bagi perusahaan”. Timbul pertanyaan tentang bagaimana kerugaian semacam itu bisa disebunyikan dari manajemen puncak, akuntan, dan auditor karena mereka berjumlah lebih besar dari pendapatan bersih perusahaan ditahun itu. Pengumuman oleh Pres perusahaan tidak begitu jelas, tapi prabayar atau persediaan akuntan menyinggung secara tidak langsung. Bahkan, menguras cadangan kas seharusnya sudah disadari.
31 Maret: arsip perusahaan sebanyak 10.000 pengajuan sekuritas dan pertukaran komisi, termasuk penandatanganan yang dilakukan oleh auditor perusahaan, Delloite and Touche, pada 4 Maret yang memperinci “biaya khusus dan berulang: pada 346.2 Juta Dollar Amerika, atau 35.7 Juta lebih dari laporan pada 5 Maret. Pertanyaan diajukan dan perusahaan menanggapi, dengan mengatakan bahwa tambahan 13.6 Juta Dollar Amerika biaya yang tidak berulang telah ditemukan setelah 5 Maret dan 10.000 pengajuan mengidentifikasi 22.1 Juta Dollar Amerika senagai penyajian pendapatan baru untuk catatan pendapatan di periode yang salah, hingga melebihkan kedua-duanya baik dari pendapatan dan piutang.
23 April: pengumuman pres perusahaan mengumumkan bahwa “Philip dan Auditornya, Delloite dan Touche, telah ditentukan bahwa laporan keuangannya untuk tahun 1997 . . . kewajiban perusahaan menganggap sekitar 30 Juta Dollar Amerika. Perusahaan juga menentukan bahwa pecocokan pada neraca rekening sekitar 5 Juta Dollar Amerika juga didapatkan.
24 April : SEC dan Komisi Sekuritas Ontario regulator telah mengatakan menyelidiki mengapa perusahaan telah melaporkan lima versi 1995, 1996, dan 1997 hasil keuangan, beberapa di antaranya berbeda dengan laporan yang telah diaudit.
24 April : Beberapa investor dikatakan kehilangan kesabaran mereka dengan Philip, ada juga yang tidak. "Ditanya apa perasaan itu di kalangan investor yang telah mendukung Philip, analis mengatakan:" Mutlak percaya akan meremehkan Keterkejutan membuat Anda lebih dekat. "Lain broked mengatakan bahwa saham itu" sangat murah "dan" kita tidak turun posisi ini, "tapi perusahaannya dilaporkan sebagai penjual bersih saham pada bulan April.
7 Mei : Philip mengumumkan perubahan manajemen senior dan dewan direksi. Felix Pardo, Robert Knauss dan Allen Fracassi ditunjuk Presiden dan ketua CEO. Harland Riker of Cambridge MA setuju untuk berdiri untuk pemilihan dewan dan direktur independen tambahan sedang dicari. (los $ 1 1/2 menjadi ditutup pada US $ 6).
7 Mei : Kuartal pertama 1998 hasil yang dirilis, menunjukkan rugi bersih sebesar US $ 565.000 yang disebabkan oleh kerugian sebesar sekitar $ 5,1 juta karena menarik diri dari bisnis adalah tembaga setelah kembali dari $ 14.7 juta dari biaya break-up terkait dengan partisipasinya dalam gagal tawaran untuk Keselamatan Kleen. Perusahaan juga mengumumkan bahwa auditor yang telah "tidak menyimpulkan pemeriksaan atas laporan keuangan Comapny untuk 1997" .... tapi "perusahaan berkeyakinan bahwa kewajiban untuk tahun yang berakhir 31 Desember 1997 telah mengerti sebesar US $ 26,0 juta, sehingga berlebihan dari




Review Kejahatan Kerah Putih (White Collar Crime)

Kejahatan kerah putih adalah Suatu tindak kecurangan yang dilakukan oleh seseorang yang bekerja pada sektor pemerintahan atau sektor swasta, yang memiliki posisi dan wewenang yang dapat mempengaruhi suatu kebijakan dan keputusan.
Menurut Federal Beureau Investigation (FBI) kejahatan kerah putih (white collar crime) adalah berbohong, curang, dan mencuri. Istilah ini diciptakan pada tahun 1939 dan sekarang identik dengan berbagai macam penipuan yang dilakukan oleh para profesional bisnis dan pemerintah. Sebuah kejahatan tunggal dapat menghancurkan sebuah perusahaan, keluarga bahkan menghancurkan atau memusnahkan kehidupan mereka melalui tabungan, atau investasi biaya miliaran dolar (atau bahkan tiga, seperti dalam kasus Enron).
Menurut Dony Kleden Rohaniwan (2011) seorang Pemerhati politik, kejahatan kerah putih (white collar crime) adalah istilah temuan Hazel Croal untuk menyebut berbagai tindak kejahatan di lembaga pemerintahan yang terjadi, baik secara struktural yang melibatkan sekelompok orang maupun secara individu. Hazel Croal mendefinisikan kejahatan kerah putih sebagai penyalahgunaan jabatan yang legitim sebagaimana telah ditetapkan oleh hukum.Umumnya, skandal kejahatan kerah putih sulit dilacak karena dilakukan pejabat yang punya kuasa untuk memproduksi hukum dan membuat berbagai keputusan vital. Kejahatan kerah putih terjadi dalam lingkungan tertutup, yang memungkinkan terjadinya sistem patronase. Contoh kejahatan kerah putih adalah pencucian uang (money laundering), penipuan kepailitan (fraud bankruptcy), penipuan perusahaan, penipuan kredit rumah, penipuan asuransi, penipuan saham dan efek, penipuan lewat internet, kredit fiktif, dan penipuan lain yang berhubungan dengan uang.
Munculnya kejahatan dalam banyak wajah menampilkan berbagai opera politik yang tidak hanya mendera kebersamaan, tetapi juga pada dirinya menihilkan tanggung jawab moral pribadi. Berbagai bentuk kejahatan yang dilakukan para petinggi bangsa sebenarnya menggambarkan kualitas peta perpolitikan kita yang terus berada di titik nadir. Kita mungkin merasa putus asa dengan aneka masalah di sekitar kita. Sayang, semua masalah itu diperparah dengan berbagai mafia di berbagai instansi pemerintahan yang notabene adalah pion- pion penggerak kesejahteraan rakyat.
White collar crime dibedakan dari blue collar crime. Jika istilah white collar crime ditujukan bagi aparat dan petinggi negara, blue collar crime dipakai untuk menyebut semua skandal kejahatan yang terjadi di tingkat bawah dengan kualitas dan kuantitas rendah. Namun, kita juga harus tahu, kejahatan di tingkat bawah juga sebuah trickle down effect. Maka, jika kita mau memberantas berbagai kejahatan yang terjadi di instansi pemerintahan, kita harus mulai dari white collar crime, bukan dari blue collar crime.

Contoh kasus Nazaruddin Lakukan Kejahatan Kerah Putih
[JAKARTA] Majelis Hakim Pengadilan Tipikor, Jakarta dalam pertimbangan putusannya mengatakan perbuatan terdakwa kasus suap pembangunan Wisma Atlet SEA Games, Muhammad Nazaruddin digolongkan dalam white colar crime (kejahatan kerah putih). Sehingga, harus diperlakukan secara khusus dalam hal penghukumannya.

Di mana dikatakan dilakukan oleh mantan Bendahara Umum (Bendum) DPP Partai Demokrat ini dengan akal bulus atau terselubung. Dengan tujuan, mendapatkan harta atau kekayaan.

"Bahwa ini white colar crime atau kejahatan kerah putih. Dengan akal bulus atau terselubung untuk mendapatkan uang atau kekayaan," kata hakim anggota, Marsudin Nainggolan saat membacakan putusan di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Jumat (20/4).

Oleh karena itu, Nazaruddin dijerat dengan menggunakan Pasal 11 UU Tipikor, yaitu pegawai negeri menerima hadiah atau janji padahal patut diduga hadiah tersebut berhubungan dengan jabatan atau menurut pikiran orang yang memberikan hadiah atau janji ada hubungannya dengan jabatannya.

Seperti diketahui, mantan Bendahara Umum (Bendum) DPP Partai Demokrat, Muhammad Nazaruddin divonis selama empat tahun dan 10 bulan penjara dan denda Rp 200 juta subsider empat bulan kurungan dalam sidang yang berlangsung Jumat (20/4) di Pengadilan Tipikor, Jakarta. Sebab, dinyatakan terbukti bersalah melakukan tindak pidana korupsi.

"Menyatakan terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana korupsi sebgaimana dalam dakwaan ketiga, Pasal 11 UU Tipikor. Menjatuhkan pidana selama empat tahun dan 10 bulan dan denda Rp 200 juta subsider empat bulan," kata Ketua Majelis Hakim, Dharmawati Ningsih saat membacakan putusan di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Jumat (20/4).

Dalam pertimbangannya, Majelis Hakim menilai Nazaruddin selaku penyelenggara negara telah terbukti menerima uang Rp 4,6 miliar dari lima lembar cek yang berasal manajer marketing PT Duta Graha Indah (DGI), Mohamad El Idris. Sebagai, realisasi commitmen fee 13 persen untuk pemenangan PT DGI sebagai pelaksana pembangunan Wisma Atlet SEA Games tahun 2011.

"Peranan terdakwa sebagai anggota DPR RI melalui saksi Mindo Rosalina Manullang (Rosa) menurut Majelis Hakim memberikan upaya-upaya supaya PT DGI mendapat proyek pemerintah, yaitu pembangunan Wisma Atlet SEA Games," kata hakim anggota, Marsudin Nainggolan. (N-8).