Tujuan
Tujuan digunakan
untuk menyatakan rumusan yang luas dan tidak terbatas wajtu tentang apa yang
ingin dicapai organisasi. Sasaran digunakan untuk menyatakan rumusan hasil
akhir yang lebih spesifik, pencapaian yang harus terwujud dalam batas waktu
tertentu. Tujuan mendahului strategi dalam proses perencanaan strategik.
Pada mulanya,
ketika organisasi dibentuk, proses perencanaan strategik digunakan untuk
memilih tujuan dan strategik. Kemudian, digunakan untuk memilih kebijakan dan
program-program tindakan umum dan bila diperlukan untuk merumuskan kembali
tujuan dan menyelesaikan strategi.
Tujuan
perusahaan ditentukan oleh pimpinan manajemen puncak (chief executive officer–CEO)
perusahaan yang bersangkutan, dengan mempertimbangkan nasihat yang diberikan
oleh para manajer senior lainnya, dan biasanya kemudian diratifikasi oleh dewan
direksi.
·
Profitabilitas
Kapasitas untuk
menghasilkan laba biasanya tujuan yang paling penting. Profitabilitas,
dinyatakan dalam arti dan konsep yang paling luas melalui persamaan yang
merupakan hasil dari dua rasio, yaitu :
“Profitabilitas”
mengacu pada laba dalam jangka panjang bukan laba kuartal atau tahun berjalan.
Banyaknya pengeluaran pada periode berjalan (misalnya, jumlah uang yang
dikeluarkan untuk iklan atau penelitian atau pengembangan) mengurangi laba saat
ini saat ini namun meningkatkan laba jangka panjang.
·
Nilai Pemegang Saham
Konsepnya adalah tujuan
yang semestinya bagi sebuah perusahaan yang mencari laba adalah memaksimalkan
nilai pemegang saham. Pertama, istilah “memaksimalkan” menyiratkan bahwa selalu
ada cara untuk mendapatkan jumlah maksimum yang dapat dihasilkan oleh sebuah
perusahaan. Kedua, meskipun mengoptimalkan nilai pemegang saham mungkin menjadi
tujuan utama, namun ini bukan berarti satu-satunya tujuan bagi banyak
organisasi.
2.
Strategi
Didefinisikan
secara sempit yaitu rencana-rencana dalam mencapai tujuan organisasi, sedangkan
definisi secara luas yaitu rencana-rencana organisasi/ perusahaan yang
komprehensif, terpadu, luas, penting, dan tanpa batas waktu tertentu yang
menyatakan secara umum arah organisasi yang diinginkan oleh manajemen senior
oleh manajemen untuk mencapai goal dan objektifnya.
Strategi
menggambarkan arah bisnis yang mengikuti lingkungan yang dipilih dan merupakan
pedoman untuk mengalokasikan sumberdaya dan usaha organisasi (Tzunsu, Hannibal,
Clausewitz).
Strategi manajemen adalah suatu proes yang dirancang secara
sistematis oleh manajemen untuk merumuskan strategi, menjalankan, dan
mengevaluasi strategi dalam rangka menyediakan nilai-nilai yang terbaik bagi
seluruh pelanggan untuk mewujudkan visi organisasi (Hariadi).
Strategi adalah jalan untuk mencapai tujuan tertentu atau
untuk mencapai target keuangan dan posisi strategis.
Model manajemen strategi :
- Penentuan filosofi, visi, misi, dan tujuan organisasi
- Analisis lingkungan
- Analisis dan pemilihan alternatif strategi
- Implementasi strategi
- Evaluasi dan pengendalian kinerja
Empat frasa penting strategi
manajemen :
1.
Suatu
proses yang terdiri atas beberapa langkah terencana yang melibatkan manajemen
dalam organisasi mulai pimpinan tertinggi sampai karyawan terbawah.
2.
Proses
digunakan untuk merumuskan visi dan misi, menetapkan tujuan strategi dan
memilih stategi yg cocok untuk mencapai tujuan jangka pendek maupun jangka
panjang.
3.
Proses
digunakan sebagai landasan untuk menjalankan strategi demi menyediakan customer value terbaik.
4.
Pelaksanaan
strategi harus selalu dievaluasi untuk menilai apakah hasil yg dicapai sesuai dengan
rencana dan perkembangan terbaru.
3.
Konsep Strategi
Konsep Strategi
K o Perusahaan
mengembangkan strateginya dengan mencocokan kompetensi intinya dengan peluang
industri. Perumusan strategi merupakan proses yang digunakan oleh para
eksekutif senior untuk mengevaluasi keunggulan dan kelemahan sehubungan dengan
peluang dan ancaman yang ada lingkungan dan kemudian memutuskan strategi yang
menyesuaikan antara kompetensi inti perusahaan dengan peluang lingkungan.
Walaupun
definisi berbeda satu sama lain, ada kesepakatan umum bahwa strategi mendeskripsikan arah umum
yang akan dituju suatu organisasi untuk mencapai tujuannya.
1. Analisis Lingkungan
- Pesaing
- Konsumen
- Pemasok
- Regulator
- Sosial/politik
2. Analisis Internal
- Pengetahuan teknologi
- Pengetahuan manufaktur
- Pengetahuan pemasaran
- Pengetahuan distribusi
- Pengetahuan logistik
- Penegtahuan strategi
- Peluang dan ancaman
3. Identifikasi Peluang
- Keunggulan dan kelemahan
- Identifikasi kompetensi inti
- Cocokkan kompetensi internal dengan peluang eksternal
- Strategi-strategi perusahaan
Strategi dapat
digunakan pada dua tingkatan :
1.
Strategi untuk organisasi keseluruhan
2.
Struktur untuk unit bisnis dalam
organisasi
Strategi
mendiskripsikan arah umum yang akan dituju suatu organisasi untuk mencapai
tujuannya. Perusahaan mengembangkan strateginya dengan mencocokkan kompetensi
intinya dengan peluang industri. Menurut Andrews, perumusan strategi merupakan
proses yang digunakan oleh para eksekutif senior untuk mengevaluasi keunggulan
dan kelemahan sehubungan dengan peluang dan ancaman yang ada dalam lingkungan
dan kemudian memutuskan strategi yang menyesuaikan antara kompetensi inti
perusahaan dengan peluang lingkungan. Strategi dapat ditemukan pada dua
tingkatan: (1) strategi untuk organisasi keseluruhan, dan (2) strategi untuk
unit bisnis dalam organisasi. Sekitar 85 % dari perusahaan industry Fortune 500
di AS memiliki lebih dari satu unit bisnis dan sebagai akibatnya merumuskan
strategi pada kedua tingkatan.
Dua
Tingkat Organisasi
4.
Strategi
Tingkat Korporat
Strategi
korporat menggambarkan arah keseluruhan perusahaan secara umum terhadap
pertumbuhan dan pengeloalaan bermacam-macam unti bisnis maupun variasi produk
yang dihasilkan perusahaan.
Strategi
yang menitikberatkan pada pertanyaan jangka panjang dan luas mengenai bisnis
apa yang akan dimasuki oleh suatu organisasi dan apa yang diinginkan dalam
bisnis tersebut (coulter, 2002:250).
Suatu
cara bagaimana perusahaan menciptakan nilai melalui konfigurasi dan koordinasi
dari aktivitas multipasarnya (Collis & Montgomery, 1998: 5)
Strategi
korporat adalah mengenai keberadaan ditengah-tengah bauran bisnis yang tepat.
Pada tingkat korporat, misalnya
1)
Definisi bisnis dimana perusahaan akan
berpartisipasi
2)
Penugasan sumber daya antar
bisnis-bisnis tersebut.
Analisis
strategi tingkat koporat menghasilkan keputusan yang melibatkan bisnis yang
akan ditambah, bisnis yang akan dipertahankan, bisnis yang akan ditekankan,
bisnis yang akan dikurangi perhatiannya, dan bisnis yang didivestasi (dijual).
Strategi tingkat korporat,
perusahaan dapat diklasifikasikan lima kategori :
1) Perusahaan-perusahaan dengan
Industri Tunggal
Tingkat diversifikasi berhubungan dengan jumlah industri
di mana perusahaan tersebut beroperasi. Pada satu ekstren, perusahaan mungkin
memiliki komitmen total pada satu industri. Perusahaan yang menggunakan staregi
industri tunggal meliputi Maytag
(peralatan rumah tangga besar), Wrigley
(permen karet), Perdue Farms
(unggas), dan NuCor (baja).
Perusahaan industri tunggal menggunakan kompetensi intinya untuk mencapai
pertumbuhan dalam industri tersebut. Contoh : Coca Cola
2) Perusahaan dengan Diversifikasi yang Tidak
Berhubungan
Pada ekstrem yang lain, ada perusahaan, seperti tekstron,
yang beroperasi dalam sejumlah industri yang berbeda. Tingkat keterkaitan
mengacu pada hakikat hubungan sinergi operasi lintas unit bisnis. Di sini hal
tersebut mengacu pada sinergi operasi lintas bisnis yang didasarkan pada
kompetensi inti dan pada pembagian sumber daya yang umum. Contoh : PepsoCo (bisnisnya makanan
kecil (pritolay), minuman (pepsi, diet pepsi), restoran (Pizza hut, KFC), dll.
3)
Perusahaan
dengan Diversifikasi yang Berhubungan
Kelompok lain terdiri dari perusahaan yang beroperasi
dalam sejumlah industri dan bisnisnya saling berhubungan satu sama lain melalui
sinergi operasi. Perusahaan-perusahaan ini disebut sebagai perusahaan dengan diversifikasi yang berhubungan.
Sinergi operasi
terdiri dari dua jenis hubungan lintas unit bisnis:
(1) Kemampuan untuk
membagi sumber daya umum
(2) Kemampuan
kompetensi inti umum
Salah satu cara dengan mana perusahaan dengan
diversifikasi yang berhubungan menciptakan sinergi operasi adalah dengan
membuat dua atau lebih unit bisnis menggunakan sumber daya yang sama seperti
keuangan penjualan, fasilitas manufaktur, dan fungsi perbekalan.
4)
Kompetensi Inti
dan Diversifikasi Korporat
Kompetensi inti adalah kemampuan yang digunakan oleh perusahaan
untuk mencapai kinerja yang lebih tinggi dan menambah nilai signifikan bagi
pelanggan. Oleh karena itu, pertumbuhan berbasis-kompetensi dan diversifikasi
mempunyai potensi untuk berhasil.
Perusahaan dengan diversifikasi yang tidak berhubungan,
di lain pihak, tidak memiliki sinergi operasi. Sebagian besar kegiatan usaha
diversifikasi korporat yang gagal di masa lalu termasuk dalam jenis ini.
5. Implikasi dari Desain Sistem
Pengendalian
Strategi korporat adalah satu rangkaian dengan strategi industri
tunggal di satu ujung spektrum dan diversifikasi yang tidak berhubungan di
ujung lain (diversifikasi yang berhubungan ada di tengah spektrum). Banyak
perusahaan tidak sesuai bila digolongkan ke salah satu dari tiga kelas ini.
Pada tingkat korporat, masalahnya adalah
1)
Definisi
bisnis dimana perushaaan akan berpartisipasi, dan
2)
Penugasan
sumber daya antara bisnis-bisnis tersebut.
Arah Strategi Korporat :
1) Strategi
pertumbuhan (growth Strategy) : Bagaimana menggerakkan organisasi kedepan.
·
Bagi
perusahaan : peningkatan omzet, laba, atau kinerja yang lain.
·
Bagi
organisasi nirlaba : peningkatan jumlah klien/masyarakat yang dilayani,
perluasan cakupan geografis, atau peningkatan program yang diitawarkan.
2)
Strategi
stabilitas (stability strategy) : Bagaimana menjaga organisasi agar stabil.
·
Strategi
stabilitas merupakan strategi jangka pendek, karena itu sebaiknya strategi ini
tidak digunakan organisasi dalam jangka waktu yang lama.
·
Strategi
stabilitas memberikan organisasi waktu “istirahat” dan mempersiapkan diri
kembali untuk menghadapi persaingan ke depan.
3) Strategi
pembaruan (renewal strategy) : bagaimana membalik
kinerja organisasi yang cenderung menurun.
Dua Tipe Strategi Pembaruan :
v Pengurangan (retrenchment) : Strategi jangka pendek yang didesain untuk
mengatasi kelemahan organisasi yang mengakibatkan penurunan kinerja organisasi.
v Perubahan haluan (turnaround) : Strategi yang didesain
untuk situasi ketika kinerja organisasi semakin memburuk.
Analisis strategi tingkat korporat menghasilkan keputusan
yang melibatkan bisnis yang akan ditambah, bisnis yang akan dipertahankan,
bisnis yang akan ditekankan, bisnis yang akan dikurangi perhatiannya, dan
bisnis yang didivestasi (dijual).
Berkaitan dengan strategi tingkat korporat, perusahaan dapat
diklasifikasikan ke dalam salah-satu dari tiga kategori. Perusahaan dengan
industri tunggal beroperasi dalam satu lini bisnis. Exxon-Mobil yang bergerak
dalam industri minyak bumi merupakan salah-satu contohnya. Perusahaan dengan
diversifikasi yang berhubungan beroperasi dalam beberapa industry, dan
unit-unit bisnis tersebut memperoleh manfaat dari seperangkat kompetensi inti
yang umum. Procter & Gamble (P&G) adalah salah-satu contoh dari
perusahaan dengan diversifikasi yang berhubungan; perusahaan ini memiliki
unit-unit bisnis dalam popok (Pampers), deterjen (Tide), sabun (Ivory), pasta
gigi (Crest), Shampo (Head & Shoulders), dan produk konsumen bermerek
lainnya. P&G mempunyai dua kompetensi inti yang menguntungkan semua unit bisnisnya:
(a) keterampilan inti dalam beberapa teknologi kimia, dan (b) keahlian
distribusi dan pemasaran produk konsumen dengan harga rendah melalui
supermarket. Perusahaan dengan bisnis yang tidak berhubungan beroperasi dalam
bisnis yang tidak saling berhubungan satu sama lain; hubungan antara unit-unit
bisnis bersifat murni financial. Textron contohnya. Perusahaan ini beroperasi
dalam bisnis yang sangat terdiversifikasi seperti dalam alat tulis, helicopter,
gergaji besar, komponen mesih pesawat terbang, forklift, alat mesin, penghubung
khusus, dan mesin-mesin turbin gas. Pada tingkat corporat, salah-satu dimensi
yang paling signifikan di mana konteks strategis berbeda adalah tingkat dan
jenis diversifikasi yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan yang berbeda.
Kompetensi Inti dan Diversifikasi
Korporat
Unit-unit bisnis dari perusahaan dengan diversifikasi yang
berhubungan mungkin akan lebih buruk jika dipecah menjadi perusahaan-perusahaan
yang terpisah. Perusahaan dengan diversifikasi yang tidak berhubungan, dilain
pihak tidak memiliki sinergi operasi.
Implikasi
dari Desain Sistem Pengendalian
Syarat perencanaan dan pengendalian perusahaan yang
menggunakan strategi tingkat korporat begitu berbeda.Masalah kunci desainer
sistem pengendalian adalah bagaimana striktur dan bentuk pengendalian akan
berbeda antara ketiga jenis perusahaan terkait .
Penelitian telah menunjukkan bahwa, secara rata-rata,
perusahaan dengan diversifikasi yang berhubungan mencapai kinerja tinggi,
perusahaan dengan industri tunggal mencapai kinerja terbaik kedua, dan
perusahaan dengan diversifikasi yang tidak berhubungan tidak mencapai kinerja
baik dalam jangka waktu panjang. Hal ini disebabkan karena markas besar
korporat, dalam perusahaan dengan diversifikasi yang berhubungan mempunyai
kemampuan untuk mentransfer inti dari satu unit bisnis ke unit bisnis yang
lain. Kompetensi inti adalah kemampuan yang digunakan oleh perusahaan untuk
mencapai kinerja yang lebih tinggi dan menambah nilai signifikan bagi
pelanggan. Oleh karena itu, pertumbuhan berbasis kompetensi dan diversifikasi
mempunyai potensi untuk berhasil.
Contoh. Kompetensi inti yang merupakan kunci Honda adalah
kemampuannya untuk mendesain mesin-mesin kecil. Honda menggunakan kompetensi
ini awalnya untuk memasuki bisnis sepeda motor. Sejak itu, Honda meningkatkan
kompetensinya dalam teknologi mesin kecil di berbagai bisnis seperti mobil,
pemotong rumput, mesin penyapu salju (snow blower), mobil salju (snow mobiles),
dan perangkat-perangkat luar ruang. Salah-satu kompetensi inti Federal Express
adalah pengetahuan logistiknya. Perusahaan ini menggunakan kompetensi tersebut
untuk menciptakan bisnis pengiriman surat dalam waktu semalam, Sejak itu,
perusahaan tersebut menggunakan kompetensi ini untuk memasuki bisnis di sector
baru. Misalnya, FedEx mengelola semua logistiknya (termasuk persediaan
internal) untuk Laura Ashley, sebuah perusahaan komestik terkemuka.
Strategi korporat adalah satu rangkaian dengan strategi
industri tunggal di satu ujung spectrum dan diversifikasi yang tidak berhubungan
di ujung lain. Banyak perusahaan tidak sesuai bila digolongkan ke salah-satu
dari tiga kelas ini. Walaupun demikian, hampir semua perusahaan dapat
diklasifikasikan di sepanjang rangkaian tersebut. Lokasi perusahaan pada
rangkaian ini tergantung pada tingkat dan jenis diversifikasinya.
Syarat perencanaan dan pengendalian perusahaan yang
menggunakan strategi diversifikasi tingkat korporat begitu berbeda. Oleh karena
itu, masalah kunci bagi desainer sistem pengendalian adalah : Bagaimana
struktur dan bentuk pengendalian akan berbeda antara NuCor (perusahaan dengan
industry tunggal), Procter & Gamble (perusahaan dengan diversifikasi yang
berhubungan), atau Textron (perusahaan dengan diversifikasi yang tidak
berhubungan)?
5.
Strategi Unit Bisnis
Strategi unit bisnis, diarahkan kepada pengelolaan kegiatan
dan operasi suatu bisnis tertentu. Strategi unit bisnis berkenaan dengan
bagaimana menciptakan dan memelihara keunggulan kompetitif dalam masing-masing
industry yang telah terpilih oleh suatu perusahaan untuk berpartisipasi.
Strategi unit bisnis tertantung pada dua aspek yang saling berkaitan :
1)
Misinya (“apakah tujuan
keseluruhannya?”)
Beberapa model perencanaan telah dikembangkan untuk
membantu manajer tingkat korporat dalam mengalokasikan sumber daya secara
efektif. Model-model ini menyarankan bahwa perusahaan memiliki unit-unit bisnis
dalam beberapa kategori, yang diidentifikasikan dengan misinya; strategi yang
tepat untuk setiap kategori tentu berbeda. Model-model misi unit bisnis:
·
Bangun
Misi ini
menyiratkan tujuan menambah pangsa pasar, bahkan denagan mengorbankan laba
jangka pendek dan arus kas.
·
Pertahankan
Misis strategis
ini diarahkan pada perlindungan pangsa pasar unit bisnis dan posisi persaingan.
·
Panen
Misi ini
mempunyai tujuan memaksimalkan laba jangka pendek dan arus kas, bahkan dengan
mengorbankan pangsa pasar.
·
Divestasi
Misi ini
menunjukkan suatu keputusan untuk mundur dari bisnis melalui proses likuidasi
perlahan-lahan atau penjualan segera.
2)
Keunggulan Kompetitif Bisnis
(“bagaimana sebaiknya unit bisnis bersaing dalam industrinya untuk melaksanakan
misinya?”).
Setiap unit bisnis harus mengembangkan keunggulan
kompetitifnya untuk dapat melaksanakan misinya. Tiga pertanyaan yang saling
berkaitan harus dipertimbangkan dalam mengembangkan keunggulan kompetitif unit
bisnis. Pertama, apa struktur industri di tempat unit bisnis beroperasi? Kedua,
bagaimana unit bisnis seharusnya mengekploitasi struktur industri? Ketiga, apa
yang akan menjadi basis keunggulan kompetitif unti bisnis?
Analisis Industri
Menurut porter,
struktur industri harus dianalisis terkait dengan kekuatan kolektif dari lima
kekuatan persaingan:
1)
Intensitas
persaingan di antara para pesaing yang ada.
2)
Daya tawar
pelanggan.
3)
Daya tawar
pemasok.
4)
Ancaman dari
barang subtitusi.
5)
Ancaman
pendatang baru yang masuk industri.
Analisis
Struktur Industri : Model Lima Kekuatan Porter
§ Persaingan dalam industri
§ Pemasok
§ Produk pengganti
§ Pendatang baru
§ Pelanggan
Ada
tiga observasi yang dibuat sehubungan dengan analisis industri :
1) Semakin kuat lima kekuatan tersebut,
semakin rendah kemungkinan profitabilitas dari industri.
2) Bergantung pada kekuatan relatif
dari lima kekuatan itu, masalah strategi kunci yang dihadapi oleh unit bisnis
tersebut akan berbeda dari satu industri ke industri yang lain.
3) Memahami hakikat setiap kekuatan
membantu perusahaan untuk merumuskan strategi efektif.
3)
Keunggulan Bersaing Generik
Analisis lima kekuatan merupakan titik awal untuk mengembangkan
keuanggulan persaingan karena ini membantu mengidentifikasi kesempatan dan
ancaman dalam lingkungan eksternal. Dengan pemahaman ini, Porter mengklaim
bahwa unit bisnis mempunyai dua cara generik untuk merespon terhadap kesempatan
dalam lingkungan eksternal dan mengembangkan ke unggulan kompetitif yang
berkesinambungan: biaya rendah dan diferensiasi.
Biaya Rendah. Kepemimpinan
biaya dapat diperoleh melalui beberapa pendekatan skala ekonomis dalam
produksi, dampak kurva belajar, pengendalian biaya yang ketat, dan minimalisasi
biaya (dalam beberapa area seperti penelitian
dan pengembangan, jasa, tenaga penjualan, atau periklanan).
Diferensiasi. Fokus utama
strategi ini adalah melakukan diferensiasi penawaran produk yang dihasilkan
oleh unit bisnis, sehingga menciptakan sesuatu yang dipandang oleh pelanggan
sebagai sesuatu yang unik.
Analisis rantai
nilai berusaha untuk menentukan di bagian mana dari operasi perusahaan dari desain
sampai distribusi
nilai pelanggan
dapat ditambah atau dikurangi.
Kerangka rantai
nilai adalah metode untuk membagi rantai tersebut dari bahan baku dasar sampai pelanggan pemakai akhir ke dalam
kegiatan spesifik untuk dapat memahami perilaku biaya dan sumber diferensiasi.
Tiga alat bantu
dalam mengembangkan strategi unit bisnis: matriks portofolio, analisis struktur
industri, dan analisis rantai nilai. Matriks portofolio secara khusus,
memposisikan unit bisnis pada kotak di mana “daya tarik pasar” merupakan salah
satu sumbu dan “pangsa pasar” sebagai sumbu lainnya. Analisis struktur industri
adalah alat untuk secara sistematis menilai kesempatan dan ancaman di pasar
eksternal. Rantai nilai untuk bisnis adalah seperangkat kegiatan penciptaan
nilai untuk menghasilkan produk, dari sumber bahan mentah dasar untuk pemasok
komponen pada produk penggunaan akhir pokok yang dikirim ke tangan konsumen
akhir.
0 komentar:
Posting Komentar